Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 09 Januari 2011

Resensi Buku Surat Kecil Untuk Tuhan

Resensi  Buku Surat Kecil Untuk Tuhan


Guys w mo share ilmu nih.. resensi novel ini merupakan tugas sekolah w. Pasti yang sekolah di SMK bakal di suruh nyari resensi buku sama pak satpam sekolah atau staf BP uppzzz salah ibu ato bapak guru maksudnya. W milih ini novel karena selain kebetulan w lagi baca ni novel saat di bu guru ngasi tugas w juga suka dengan ceritanya.. Secara yang nulis  Agnes Davonar gtogh

yuuuk mari kita intip tugas w,, resensi ini semuanya gak di jamin bener sih. jadi jangan harap bakal dapet nilai 100 hehehe.. kalo ada saran dan kritik tolong contect w yak ato kalo gak coment aja

Judul Buku            :  Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang              :  Agnes Davonar
Penerbit                 :  Inandra Published
Tahun Terbit           :  2008
Tokoh Utama         :  Gita Sesa Wanda Cantika, Joddy Tri Aprianto, Prof. Muklis, 
                                dan  Andi
Tebal Buku             :  228

Sinopsis
            Surat Kecil Untuk tuhan adalah sebuah buku biografi yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang gadis remaja Indonesia bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau yang biasa di panggil Keke dalam melawan kanker ganas. Kisah perjuangan Keke sempat di ulas dalam acara Kick Andy, sebelumnya buku ini diterbitkan secara online oleh Agnes Davonar disebuah blognya dan telah dibaca lebih dari 350.000 pengunjung. Karena Banyaknya pembaca terinspirasi oleh kisah Keke, buku ini dicetak secara luas dan terjual lebih dari 30.000 Exp dalam waktu dua bulan dan diterbitkan di Taiwan mencetak sukses yang sama, sehingga buku ini termasuk dalam jajaran buku bestseller. Buku ini pertama kali dicetak pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 Inandra Published selaku penerbit dari buku Surat Kecil Untuk Tuhan ini menerbitkan edisi revisi yang merupakan cetakan yang kelima.

          Alur cerita berkisah tentang perjuangan Gita Sesa Wanda Cantika melawan kanker ganas. Keke yang baru berusia 13 tahun adalah seorang gadis cantik, pintar dan mantan artis penyanyi cilik yang divonis mengalami kanker Rabdomyosarcoma atau biasa disebut dengan kanker jaringan lunak yang pertama kali terjadi di Indonesia. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan merupakan satu – satunya anak perempuan dalam keluarganya.        
         
          Awalnya keluarganya adalah keluarga yang bahagia sampai terjadilah peristiwa itu. Perceraian kedua orang tua Keke membuat Keke dan kedua kakanya bingung menentukan pilihan untuk ikut dengan siapa, ayah atau ibu. Walaupun mereka tidak setuju dengan dengan perceraian orang tuanya, namun tetap saja orang tua mereka bercerai. Akhirnya mereka memilih untuk ikut dengan ayah mereka.

          Pada suatu hari ayah Keke memutuskan untuk meniggalkan kota yang menyimpan sejuta kenangan dimana saat  keluarga mereka masih utuh dan memulai hidup yang baru. Kebetulan ayah Keke mendapat tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan di kota metropolitan, Jakarta dan menetap disana.

          Semua kebahagian Keke berlanjut sampai umurnya yang ke-13. Hingga pada suatu hari, Keke merasakan ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Awalnya dia terkena sakit mata karena tertular oleh kakaknya. Matanya merah sekali, air mata tak henti – hentinya keluar dari matanya, dan lama kelaman dia malah semakin sesak nafas, hidung sebelah kirinya mati rasa.

          Sepulang sekolah ayahnya mengajak Keke memeriksakan matanya  di dokter Adi Kusuma yang merupakan dokter pribadi keluarga pak Joddy. Dr. Adi mendiagnosa Keke terkena sinus dan memberikan resep obat. Namun keadaan terus berlanjut hingga hari kelima. Melihat tak ada perkembangan keadaan Keke, Dr. Adi memberikan surat pengantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan) untuk memeriksakan keadaan Keke lebih lanjut.

          Sesuai saran Dr. Adi Kusuma, bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, Keke harus menuju rumah sakit rujukan. Sesampainya di rumah sakit besar yang tereletak di Jakarta Barat Keke ditangani oleh Prof. Lukman, seorang dokter THT terbaik di rumah sakit tersebut.

          Disana Keke melakukan pemeriksaan yang lumayan rumit. Setelah melihat hasil ronsen kepala Keke, Prof. Lukman memvonis Keke mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomyosarcoma atau kanker jaringan lunak yang menyerang sebagian wajahnya. Dan kanker lunak yang diderita Keke merupakan kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan Keke menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit tersebut. 
          Namun ayahnya menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi diwajah Keke dan memilih menempuh pengobatan tradisional/herbal. Dokter mengatakan apabila Keke tidak melakukan operasi, maka hidupnya tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Kanker itu hanya seukuran jari dan bersarang di bagian pelipis matanya. Tapi operasi itu mengharuskan Keke kehilangan sebagian wajah kiri dan matanya.

          Ayahnya tidak rela putri kesayangannya kehilangan bagian wajahnya karena Keke adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimana pun kelak nanti.

          Hari – hari terus bergulir, di wajah Keke mulai timbul bengkak – bengkak. Semakin hari, tonjolan itu semakin bertambah besar. Keke semakin kehilangan indra penciuman dan kepekaannya. Mata kirinya mulai sulit melihat dengan jelas, seperti ada selaput putih tipis yang menutupi matanya. Dan kulit wajahnya juga memerah.

          Keke mulai bertanya – tanya penyakit apa yang sebenarnya dideritanya. Namun ayahnya tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah beserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa, ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker.

          Selama 3 bulan Keke berjuang hidup melawan penyakitnya dan mencari pengobatan tradisonal dengan mengelilingi berbagai daerah Indonesia,  dan akhirnya seorang ulama mengatakan pada Keke bahwa ia terserang kanker ganas. Keke kaget mendengar pengakuan ulama tersebut, ia menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajanya dan kesempatannya untuk menjadi penyanyi dan model. Walau setiap harinya ia harus menahan rasa sakit akibat kanker itu, ia sungguh beruntung, sahabat – sahabat dan kekasihnya, Andi selalu ada disampingnya untuk memberikan dukungan tanpa henti untuk Keke.

          Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di dunia bertanya – tanya.

          Usai penyakit itu hilang dalam hidupnya, ia melewatkan hari – harinya dengan bahagia bersama keluarga dan teman – temannya, ia menghabiskan waktunya dengan belajar kitab suci dan mendekatkan dirinya pada Tuhan. Hidupnya pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal tak ia harapkan terjado lagi dalam hidupnya ketika kanker itu kembali padanya, kini ia menyerang wajah sebelah kanannya.

          Disaat ia mendapatkan vonis itu kembali, Keke tidak lagi merasa takut dan tidaka lagi marah kepada Tuhan. Ia bersyukur padanya, Tuhan telah memberikan kesempatan lebih lam didunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluarga dan kekasihnjya. Walau air mata terus berjatuhan dari orang – orang yang menyayanginya, Ia berusaha untuk tegar dan mengatakn kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupnya adalah tanda sayang Tuhan kepadanya. 

          Dokter yang telah menyelamatkan hidup Keke pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkan Keke. Namun ia hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga ia bisa melewatkan ujian terakhirnya di dunia ini agar bisa lulus dibangku SMP. Walau pun ia buta dan lumpuh, ia berjanji pada Tuhan dan sahabat –sahabatnya untuk lulus dan memakai seragam SMA.

          Atas kebaikan Tuhan, Keke mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisinya yang semakin parah. Ia bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu – abu bersama sahabat – sahabatnya walau hanya sehari disaat sebelum ia dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir dihidungnya.

          Selama 3 hari Keke mengalami koma, tak sadarkan diri. Alunan ayat – ayat suci Al-Quran terus di kumandankan dan air mata tak henti – hentinya berjatuhan serta doa dari orang – orang yang menyayanginya. Setelah tidur panjangnya selama 3 hari Keke pun siuman, namun keadaan itu tak berlangsung lama. Setelah apa yang ia ingin sampaikan telah selesai, seluruh keluarganya mulai mengikhlaskan Keke untuk pergi. Air mata menjadi tanda terakhir ketika ia mulai menghembuskan nafas terakhirnya.  
  
Tema                    :  Ketabahan dan rasa syukur terhadap pencipta.

Amanat                :  Seberat apapun  cobaan yang diberikan oleh sang pencipta, kita harus  tetap bersyukur dan tak melupakannya serta menerima cobaan itu dengan lapang dada karena dibalik cobaan itu ada hikmah yang terkandung didalamnya dan cobaan lah yang mengajarkan kita arti sebuah kehidupan, dan membuat kita menjadi lebih dewasa.

Alur/Plot               :  Maju

Setting                  :  Tepat pada tanggal 25 Desember, jam 11 malam  Keke Menghembuskan nafas terakhirnya disebuah Rumah Sakit di Jakarta Barat

Perwatakan          :
Gita Sesa Wanda Cantika  (Keke)
 Sangat baik hati terhadap teman – temannya dan orang – orang disekitarnya, pintar, selalu tegar dan tak pernah mengeluh dan putus asa.

Joddy Tri Aprianto (ayah Keke)
Sosok yang bijaksana, tabah , sabar dan bertanggung jawab terhadap  anak – anaknya.

  Andi (Kekasih Keke)
Baik, selalu memberikan semangat tanpa henti untuk kesembuhan Keke, dan setia.

  Prof. Muklis
Sangat bersahabat, dan bisa mengubah suasana menegangkan menjadi suasana santai.

Sudut Pandang        :  Orang Ketiga, karena pengarang tidak terlibat di dalam cerita 
                                 Novel ini.

Gaya Bahasa          :  Menggunakan bahasa santai karena bahasa yang digunakan  menggunakan bahsa sehari –hari sehingga mudah dipahami.

Penilaian
Keunggulan Buku   : Di dalam buku ini memuat beberapa catatan mengenai
                          Alm. Keke dari orang – orang yang dekat dan menyayangi
                          Keke serta beberapa foto kenangan semasa ia masih hidup. Dan Buku ini juga banyak
                           memberikan pelajaran dan inspirasi bagi para pembacanya.

Kelemahan Buku   :  Kelemahannya terdapat pada akhir cerita. Pada akhir
                          cerita buku ini kurang mendetail.
  

Akhir kata dan menunguu kata-kata dan bacotan-bacotan w selanjutnya, w ucapkan arigatou gozaimasu.sangat mengharapkan saran dan kritik dari kalian.. *kalo mengkritik dan memberi saran gak bayar qo.. di jamin gratis tis tis tissss                   

0 Comments:

Template by:
Free Blog Templates