Ini nih hasil rampokan w di gramed eehh maksudnya hasil kocci uang tabungan (ngorek uang tabungan) huehehehehe.... 

kita intip sinopsisnya yuuukkk
Di pagi hari ketika salju turun dengan lebatnya mobil yang ditumpangi
keluarga Mia dalam perjalanan menjenguk kakek neneknya mengalami
kecelakaan. Orang tuanya tewas dan Mia mengalami koma.
Mia keluar dari tubuhnya dan melihat kejadian usaha penyelamatan
dirinya, ketika sanak famili dan temannya mengunjunginya di rumah sakit,
usaha kekasih dan temannya menyelusup masuk ke ruang ICU karena mereka
tidak diijinkan menjenguk. Kisah ini juga menampilkan kilas balik
hubungan Mia dengan ayah ibunya yang pernah menjadi musisi rock,
hubungan dengan kekasihnya Adam, yang juga beraliran musik rock, juga
hubungannya dengan temannya Kim.
Mia, meskipun sudah mendengar musik rock sejak kecil, tetapi ia
justru tertarik dengan musik klasik. Ia adalah pemain cello yang serius.
Diceritakan pula pengalamannya mengikuti music camp. Musik dalam
keluarga Mia menjadi semacam cara untuk berkomunikasi. Beraliran lain
dari orang tuanya bukan berarti ia dicemooh, tetapi ayah ibu justru
mendorong dan memfalisilitasi kesukaannya itu. Hubungan keluarga yang
saling mendukung terekam dengan manis di sini.
Hubungannya dengan Adam yang bintang sekolah sempat membuat Mia yang
rendah diri merasa salah pilih, tetapi Adam yang jatuh cinta karena
melihatnya bermusik seakan seluruh jiwanya tumpah di permainan cellonya
itu, mampu membangkitkan semangat Mia. Hubungan Mia dengan sahabatnya
Kim, yang Yahudi menggambarkan persahabatan erat tanpa memandang asal
usul.
Novel ini juga
menekankan bahwa sebuah kejadian tak terduga dapat merubah kehidupan
yang normal menjadi sebuah tragedi.
Begitu banyak kejadian terjadi dalam rentang
kehidupan ini, pada diri kita, orang lain, dan alam raya ini. Ada yang
menyenangkan, banyak pula yang mengharukan…. Tugas penting kita adalah
mengambil HIKMAH dan menjadikannya pemicu untuk lebih baik lagi.
“Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga), khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita musti berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.”
(Simak Kisahnya dalam Gadis Kecil dan Semangkuk Bakmi Panas)
“Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya. Sewaktu dia sehat, dia dengan sabar merawat saya, mencintai saya, dengan hati dan batinnya, bukan hanya dengan mata. Dan dia memberi saya empat orang anak yang lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Dia sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya, apalagi saat dia sakit.”
(Simak Kisahnya dalam Mencintai Tanpa Syarat)
Dan masih banyak kisah mengharukan lainnya, yang dapat Anda nikmati dalam buku ini sebagai pelajaran yang sangat berharga….






Cha...
0 Comments:
Posting Komentar